Ciblon di tengah Sawah di Obyek Wisata Pagubungan, Desa Melung, Kedungbanteng



Kenangan masa kecil
Yang dulu hamparan sawah
Kini ciblon di tengah sawah 


Pagubungan menjadi wishlist obyek wisata baru di Kabupaten Banyumas. Obyek wisata ini menawarkan hal yang tidak biasa, yaitu berenang di tengah sawah dengan pemandangan gunung yang masih asri. Ditambah dengan hawa sejuk lereng Gunung Slamet dipadu dengan suara angin yang tedengar semilir. 

Dulunya, tempat ini hanya hamparan sawah terasering saja. Saya sering lewat sini ketika akan menuju Bukit Tranggulasih, Curug Gomblang, serta Bukit Agaran. Seiring berjalannya waktu, tempat ini dijadikan obyek wisata baru.

Obyek Wisata Pagbungan dari atas


Menurut cerita warga setempat, nama Pagubungan adalah sebuah tempat yang terdapat batu besar sebagai tempat untuk berteduh. Ide pembuatan tempat ini berawal dari kenangan masa kecil, yaitu bermain air di sawah, bercocok tanam, dan berkebun

Saat itu obyek ini hanya memiliki tempat-tempat swafoto. Setelah dibangunnya kolam renang pada Januari 2019, Obyek Wisata Pagubungan menjadi semakin ramai.
Karena rasa penasaran berenang di tengah sawah. Pada tanggal 12 Januari 2020, saya bersama tiga orang lainnya ingin mencoba berenang di sana.

Salah satu tempat selfie di Obyek Wisata Pagubungan

Lokasi Obyek Wisata Pagubungan 

Obyek Wisata Pagubungan terletak di Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas. Obyek wisata ini berjarak 13 kilometer dari pusat kota Purwokerto. Pagubungan terletak di lereng Gunung Slamet, sebelah utara Kota Purwokerto. Berikut merupakan lokasi obyek wisata pagubungan dari Google Maps 


Rute menuju lokasi 

Untuk menuju lokasi obyek wisata pagubungan, dapat melewati tiga rute terdekat jika dari arah Kota Purwokerto, yaitu via Jalan Raya Baturraden, jalan baturraden barat, serta jalan KS Tubun 

Lewat Jalan Raya Baturraden 

Jalan Raya Baturraden adalah jalan utama penghubung Kota Purwokerto dengan Lokawisata Baturraden, jalan ini paling lebar namun paling ramai. Apalagi saat weekend atau liburan, akan banyak dilewati mobil dan Bus Pariwisata. Untuk menuju Obyek Wisata Pagubungan melewati jalur ini dapat dimulai dari start point UNSOED 

UNSOED ke Utara -> Pom Bensin Pabuwaran -> mengikuti Jalan Raya Baturraden ->lurus hingga ke atas -> melewati Desa Pandak -> Melewati Desa Rempoah -> Gerbang Wisata Mandala Baturraden -> Melewati Desa Karangmangu -> Pertigaan Desa Ketenger Belok Kiri ke Arah Barat (Papan penunjuk jalan kea rah Curug Bayan) -> Mengikuti arah curug bayan -> Pertigaan Curug Bayan belok kiri ke arah selatan -> Jalan mulai berkelak-kelok dan naik turun -> PLTA Ketenger- > Pertigaan Desa Melung Belok Kanan ke arah Desa Windujaya -> Melewati Kandang Ayam -> Obyek Wisata Pagubungan 

Lewat Jalan Baturraden Barat 

Jalan Baturraden Barat merupakan jalan alternative menuju Baturraden yang lebih sepi, minim penerangan, dan melewati hutan. Untuk menuju Obyek Wisata Pagubungan melewati jalur ini dapat dimulai dari start point Alun-Alun Purwokerto 

Alun-alun Purwokerto ke utara -> Tugu Batu Desa Kutasari -> Jalan Baturraden Barat -> Melewati Desa Pamijen -> Melewati Desa Kebumen -> Jalan mulai naik -> melewati kebun dan hutan -> melewati Caping Park -> Melewati Desa Karangtengah -> Smallworld -> Pertigaan arah curug bayan belok kiri -> -> Mengikuti arah curug bayan -> Pertigaan Curug Bayan belok kiri ke arah selatan -> Jalan mulai berkelak-kelok dan naik turun -> PLTA Ketenger- > Pertigaan Desa Melung Belok Kanan ke arah Desa Windujaya -> Melewati Kandang Ayam -> Obyek Wisata Pagubungan 

Lewat Jalan KS Tubun 

Jalan KS Tubun merupakan jalan menuju Kedungbanteng dari arah lapangan PORKA. Jalan ini lebih baik di lewati dari arah barat Kota Purwokerto, seperti Karanglewas, Cilongok, dan Ajibarang agar tidak merasakan macetnya kota. Untuk menuju Obyek Wisata Pagubungan melewati jalur ini dapat dimulai dari start point Lapangan Porka. 

Lapangan Porka ke utara -> Jalan KS. Tubun -> Jalan R. Soepeno -> Melalui Desa Karangnangka -> Jalan Raya Kutaliman -> Pertigaan Desa Melung Belok kiri ke arah Desa Windujaya -> Melewati Kandang Ayam -> Obyek Wisata Pagubungan 

Obyek Wisata Pagubungan

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 menit dengan jalur naik-turun dan kelak-kelok yang cukup ekstrim. Akhirnya tibalah kami di Obyek Wisata Pagubungan. Sebelum mencapai lokasi, kami disambut oleh semerbak harumnya bau kandang ayam.

Banner Promosi Obyek Wisata Pagubungan

Tempat parkir 

Terdapat dua tempat parker yang ada di Obyek Wisata Pagubungan, yaitu parkir atas dan parkir bawah. Parkir atas hanya untuk motor, sedangkan parkir bawah untuk parkir motor dan parkir mobil. 


Parkir Motor Wisata Pagubungan
Tarif parkir motor sebesar Rp 2.000,- sedangkan parkir mobil sebesar Rp 5.000,-. Tempat parkirnya masih berupa tanah dan tanpa atap sehingga basah kalau kehujanan. 

Parkir Mobil Wisata Pagubungan

Jalan menuju lokasi 

Setelah memarkirkan motor, kami berjalan kaki menuju lokasi. Dari pinggir jalan banyak terdapat banner selamat datang di lokasi wisata. 

Selamat Datang di Wisata Pagubungan
Berjalan kaki kurang lebih 300 m untuk menuju loket masuk. Melewati jalan setapak dengan lebar kurang lebih 1 m yang diberi perkerasan batu. Hati-hati kalau habis hujan karena lumayan licin.

Walau lumayan jauh, namun tidak terasa karena disuguhkan pemandangan terasering persawahan Desa Melung yang masih asri. Apalagi menjulang Bukit Cendana yang berada di depan mata. 

Jalan Setapak dengan view Bukit Cendana
Untuk melihat Bukit Cendana dari sisi lain dapat membaca cerita di Bukit Agaran, Desa Melung 

Gazebo-gazebo di terasering sawah sudah terlihat dari jalan. Namun masih tampak jauh menandakan perjalanan masih panjang 

Obyek Wisata Pagubungan
Sesampainya di atas, kami memayar tiket masuk sebesar Rp. 7.000 per orang. Tiket ini sudah termasuk asuransi dan sudah dapat berenang. Obyek Wisata Pagubungan buka dari pukul 07.30 - 17.30.
Membayar tiket masuk
Setelah membayar tiket, kami melanjutkan perjalanan melewati jalan setapak lagi. Jalan setapak ini lumayan sempit sehingga harus minggir ketika berpapasan.

Menyusuri Jalan Setapak
Terdapat sungai kecil yang sengaja dibangun. Di seberangnya terdapat warung penjual makanan. Menu makanan yang disajikan bermacam-macam dan masih tergolong murah untuk lokasi wisata. Di Pagubungan dapat menikmati hangatnya mendoan setengah porsi (isi 5) dengan harga Rp 5.000,-. 

Warung makan
Dari jalan setapak, Kolam renang pun sudah terlihat. Sayangnya, padi-padi di sekitar kolam renang baru saja di tanam sehingga kurang hijau. Tampak di belakang kolam renang menjulang Bukit Agaran. Untuk melihat tangan raksasa di Bukit Agaran dapat membaca cerita di Bukit Agaran, Melung, Kedungbanteng. 
Kolam Renang dengan Background Bukit Agaran
Terdapat ayunan dan gazebo di sekitar lokasi 

Ayunan
Kolam renang semakin dekat 
Pemandangan Kolam Renang dari Atas
Dikarenakan hari minggu, kolam renang di sini menjadi cukup ramai dan didominasi anak kecil. 
Anak kecil di Kolam Renang
Yang masih kurang di sini adalah tidak adanya tempat penitipan barang. Padahal obyek wisata sudah cukup ramai. Akhirnya kami menitipkan barang di salah satu warung yang ada di sana dengan modal membeli Jagung Susu 
Warung kecil
Jagung susu di sini seharga Rp 8.000. Jumlah warung yang ada di Obyek Wisata Pagubungan masih perlu ditambah seiring dengan bertambahnya pengunjung.


Tanpa lama-lama, kami langsung berenang di sini. Kedalaman kolam renang yaitu 60 cm untuk anak-anak dan 120 cm untuk dewasa yang disekat oleh pipa paralon. Airnya segar karena bersumber langsung dari Gunung Slamet.


View Bukit Cendana dengan sawah, ditambah dengan udara yang masih sejuk membuat tempat ini cocok untuk bersantai dan menghilangkan penat dari hiruk-pikuk kota.

Di sekitar kolam renang tersedia tempat penyewaan ban, selain itu ada tempat bilas dan juga WC nya. Setelah berenang cukup lama, hawa dingin membuat tubuh harus segera keluar dari air.

Tempat Penyewaan Ban

Setelah bilas, kami berkeliling sebentar ke atas sebelum pulang. Dari sekitar kolam renang terlihat bahwa gazebo yang disediakan masih cukup kurang, padahal pengunjung semakin meningkat. Selain itu, sangat minim tempat berteduh ketika hujan. Jadi saya tidak bisa membayangkan ketika hujan turun akan jadi seperti apa, apalagi sebagian besari tempat ini masih berupa tanah.


Terdapat dua bongkahan watu besar yang dinamakan watu jodo








Secara keseluruhan, tempat wisata ini sangat cocok dijadikan wisata keluarga untuk mengisi liburan. Udara yang segar dan sawah yang masih asri membuat tempat ini dapat digunakan untuk bersantai menikmati pemandangan alam.

Namun, perlu penambahan fasilitas seiring dengan bertambahnya wisatawan yang berkunjung. Tempat duduk, gazebo, serta warung yang masih minim menjadi persoalan utama. Selain itu, tempat wisata yang berada di alam terbuka rentan terkena badai sehingga perlu diperhatikan.

Tips berkunjung di Obyek Wisata Pagubungan

Agar berwisata makin asyik, ada beberapa tips berkunjung di Obyek Wisata Pagubungan, yaitu..

  • Periksa kendaraan bermotor sebelum berangkat, dikarenakan jalur naik turun
  • Memakai sendal, dikarenakan sebagian besar berupa tanah
  • Apabila mendung, segera tinggalkan lokasi, agar tidak terjebak hujan di lokasi
Itulah sedikit foto cerita di Obyek Wisata Pagubungan. Keberadaan Obyek Wisata Pagubungan menambah referensi destinasi wisata di Kabupaten Banyumas. Semoga Obyek Wisata Pagubungan semakin berkembang menjadi daya tarik baru dan menunjang wisatawan. Serta ditambah fasilitas penunjang yang lebih baik. Kunjungi selalu Hexatography untuk melihat cerita foto yang lain.

Komentar

  1. serru juga ya, ada kolam renang di areal persawahan gtu.

    jangan lupa kunjungi juga ya
    http://looperday/.blogspot.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Foto saya
Rahman Hilmy
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
Seorang Mahasiswa PWK yang suka jalan-jalan dan mengabadikan tiap momen. Mau bikin blog tentang ilmu PWK tapi terlalu berat. Jadinya bikin blog ini buat ngeshare aktivitas jalan-jalan yang nyinggung dikit ke PWK

Sering Dilihat

Profil Desa Bade, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali

Bukit Agaran Desa Melung, Obyek Wisata Baru di Lereng Gunung Slamet