Gemuruh Hati di Curug Jenggala, Kalipagu, Ketenger, Baturraden


Hexatography-Gemuruh-Hati-di-Curug-Jenggala-Kalipagu-Ketenger-Baturraden-Banyumas
Panorama Curug Jenggala

“Mendung menjadi teman, ada juga keindahannya.” Virgiawan Listanto

Kutipan dari lagu Iwan Fals ini tepat untuk menggambarkan pengalaman berkunjung ke Curug Jenggala. Berawal dari keinginan untuk explore tempat setelah sekian lama tak bertemu. Biasa, setelah tamat SMA membuat kita terpencar-pencar untuk melanjutkan pendidikan. Dan ini dijadikan agenda rutin setiap kali pulang kampung.

Curug Jenggala 


Kala itu kami memutuskan untuk pergi ke Curug Jenggala karena belum pernah pergi bersama kesana. Obyek wisata ini tergolong baru di Kabupaten Banyumas karena baru dibuka pada 22 Oktober 2016 silam. Curug Jenggala terletak di Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, berjarak sekitar 14 kilometer dari Purwokerto, ibu kota Kabupaten Banyumas. 

Curug jenggala menjadi destinasi favorit ketika menjelajahi alam Kalipagu. Terdapat pula obyek wisata lain seperti Curug Muntu, Curug Pengantin, Tebing Belerang, dan Pancuran Pitu di kawasan ini, namun Curug Jenggala menjadi daya tarik tersendiri karena memiliki selfie deck berbentuk “love” yang membuat hati teriris.

Hexatography-Gemuruh-Hati-di-Curug-Jenggala-Kalipagu-Ketenger-Baturraden-Banyumas-Peta
Peta Obyek Wisata di Kalipagu 

Rute menuju Curug Jenggala 

Sebelum berangkat, kami berkumpul dulu di salah satu basecamp, di Tambaksari Kidul, Kembaran. Saat berkumpul, waktu sudah menunjukkan pukul 12 dan langit mulai mendung. Hal ini sudah biasa karena pada waktu itu sedang musim hujan. Puncak Gunung Slamet pun sudah tertutup mendung. Namun, karena sudah terlanjur kumpul. Akhirnya kami tetap bersikeras naik ke atas. 

Perjalanan menuju Curug Jenggala dimulai dari pusat kota Purwokerto, dan memakan waktu sekitar 30-45 menit, tergantung pada cuaca dan kondisi lalu lintas. Rute menuju obyek wisata ini adalah melalui Jalan Raya Baturraden. Setelah Gerbang Mandala, terdapat pertigaan ke Desa Ketenger, mengarah ke Curug Bayan/Gede dan Jenggala. Ikuti papan penunjuk lokasi sampai ke Curug Bayan, kemudian naik jalan hingga permukiman warga di Dusun Kalipagu.

Dusun Kalipagu 

Setibanya di Kalipagu, kendaraan dapat diparkirkan di halaman rumah warga dengan ongkos Rp. 2.000 per motor. Dari parkiran, pengunjung dapat berjalan kaki menuju Curug Jenggala yang berjarak sekitar 1,5 km dan memakan waktu sekitar 30 menit. Jalannya naik turun dan sebagian masih berupa tanah liat. Untuk yang tidak kuat, tersedia ojek yang mengantar dengan ongkos Rp 10.000 sekali antar hingga kompleks Rumah Jaga Kolam Tando Harian Muntu Sub PLTA Ketenger/sekitar DAM PLTA. Namun, perjalanan yang indah di sepanjang jalan terlalu sayang untuk dilewatkan dan perlu diabadikan. 

Hexatography-Gemuruh-Hati-di-Curug-Jenggala-Kalipagu-Ketenger-Baturraden-Banyumas-Citra-Satelit
Citra Satelit Dusun Kalipagu, Ketenger, Baturraden

Jepretan saat Perjalanan 

Pipa PLTA 

Setelah melewati permukiman warga, terdapat sepasang pipa besar yang menjulur melewati pegunungan. Pipa aja punya pasangan masa elu kagak. Pipa ini adalah Pipa PLTA yang menyambung dari Dam Ketenger di atas menuju ke PLTA Ketenger di bawah. 

Hexatography-Gemuruh-Hati-di-Curug-Jenggala-Kalipagu-Ketenger-Baturraden-Banyumas-Pipa-PLTA
Pipa Air PLTA

Dari pipa PLTA, pengunjung dapat berjalan kaki menyusuri jalan bebatuan dan setapak di tepi pipa air PLTA. Saat itu, langit semakin mendung dan tidak ada pengunjung lain yang naik selain kami. Yang ada adalah pengunjung yang pulang setelah menikmati keindahan Kalipagu. 

Jembatan 

Setelah melewati jalan menanjak, kami melewati jalan menurun dan melalui jembatan. Jembatannya masih bisa dilalui dua arah. Namun, apabila ada motor yang melintas, harus ada yang mengalah. Jika cuaca cukup cerah dan tidak tertutup awan. Gunung Slamet dapat terlihat jelas di sini. Namun, selama perjalanan kami ditemani mendung, sehingga hanya awan putih kehitaman yang menghiasi langit. 

Hexatography-Gemuruh-Hati-di-Curug-Jenggala-Kalipagu-Ketenger-Baturraden-Banyumas-Jembatan
Foto Jembatan


DAM PLTA 

Perjalanan masih panjang, yang kami temui selanjutnya adalah DAM PLTA. Karcis masuk menuju lokasi Curug Jenggala berada di kawasan ini. Disini juga terdapat warung-warung yang menjual makanan, yang pasti ada mendhoannya. 
Hexatography-Gemuruh-Hati-di-Curug-Jenggala-Kalipagu-Ketenger-Baturraden-Banyumas-DAM-PLTA
Panorama DAM PLTA

Selain menuju Curug Jenggala, ada juga jalan menuju obyek wisata lain, yaitu Curug Muntu dan Pancuran Pitu. Ada dua jembatan yang dilewati untuk menuju Curug Jenggala. Disarankan untuk melewati jembatan yang benar 

Hexatography-Gemuruh-Hati-di-Curug-Jenggala-Kalipagu-Ketenger-Baturraden-Banyumas
Jembatan dekat rumah jaga

Hexatography-Gemuruh-Hati-di-Curug-Jenggala-Kalipagu-Ketenger-Baturraden-Banyumas
Jembatan baru

Harga Tiket Masuk Curug Jenggala 

Tiket masuk Curug Jenggala cukup murah, setiap pengunjung dikenakan biaya karcis wisata sebesar Rp. 5.000. Cukup murah karena Curug Jenggala tergolong wisata baru di Banyumas, hingga sekarang masih dalam tahap pembangunan dan pengembangan wisata Curug Jenggala oleh pihak pemkab dan masyarakat setempat
Hexatography-Gemuruh-Hati-di-Curug-Jenggala-Kalipagu-Ketenger-Baturraden-Banyumas
Gerbang masuk curug jenggala

Double Love Selfie Deck 

Setelah melewati pintu masuk, kami disambut oleh selfie deck yang memperlihatkan DAM PLTA sebagai backgroundnya, kami bergantian memotret-dipotret. Terlihat langit mendung seperti gelisah akankah turun hujan. 


Yang daritadi dikhawatirkan pun terjadi, hujan turun dan kami menunggu di gazebo dekat selfie deck sampai agak reda untuk melanjutkan ke curug. Yang perlu diperhatikan adalah selalu membawa payung atau mantel di tas. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Dan selama perjalanan tidak ada tempat untuk berteduh. 
Setelah hujan cukup reda. Kami melanjutkan perjalanan untuk sampai di lokasi. 

Sampai di Curug Jenggala 




Perjalanan yang cukup melelahkan terbayar ketika medengar gemricik air terjun ini. Pemandangan yang eksotis memanjakan mata kami. Ada empat aliran air terjun yang tingginya kurang lebih 6 meter dari permukaan air dibawahnya.

Hexatography-Gemuruh-Hati-di-Curug-Jenggala-Kalipagu-Ketenger-Baturraden-Banyumas
Curug Jenggala dari samping
Curug Jenggala awalnya bernama Curug Tempuan, karena air terjun ini merupakan pertemuan antara Kali Banjaran dan Kali Mertelu. Kemudian berubah nama menjadi Curug Jenggala setelah kesepakatan hasil musyawarah petinggi desa. 

Dek Cinta 

Ikon khas yang membuat Curug Jenggala menjadi viral dan terkenal adalah selfie deck yang disusun dari kayu berbentuk hati. Sobat bisa berfoto dengan latar belakang Curug Jenggala. Di depan selfie deck, ada panggung setinggi 1,5 meter yang digunakan untuk memotret curug jenggala secara utuh. Kalau tidak naik panggung, curugnya tidak full saat dipotret.

Hexatography-Gemuruh-Hati-di-Curug-Jenggala-Kalipagu-Ketenger-Baturraden-Banyumas
Tim eksplor berswafoto di dek cinta

Mendekat Ke Curug 

Selain berfoto di selfie deck, pemandangan di dekat air terjun juga tak kalah eksotis. Untuk mendekat kecurug, ada jalan yang berada di bawah selfie deck. Di sana, sobat melewati jembatan dari bambu untuk menyebrangi sungai. 
Hexatography-Gemuruh-Hati-di-Curug-Jenggala-Kalipagu-Ketenger-Baturraden-Banyumas
Jembatan bambu

Setelah melewati jembatan, sobat bisa mendekat ke curug dan foto disana.

Hexatography-Gemuruh-Hati-di-Curug-Jenggala-Kalipagu-Ketenger-Baturraden-Banyumas
Curug Jenggala dari bawah

Tips 

  • Gunakan kendaraan pribadi yang dalam kondisi baik. Pastikan kendaraan yang kamu gunakan dalam kondisi baik dan siap untuk menempuh jalan menanjak menuju Curug Jenggala. Kendaraan yang kurang baik dapat menyebabkan masalah dan mengganggu perjalanan kamu.
  • Periksa kondisi cuaca sebelum berangkat. Sebelum memulai perjalanan, pastikan untuk memeriksa kondisi cuaca di daerah Curug Jenggala. Jika cuaca buruk, terutama saat hujan lebat, lebih baik menunda perjalananmu ke sana.
  • Bawa perbekalan dan minum yang cukup. Saat berkunjung ke Curug Jenggala, pastikan kamu membawa perbekalan dan minum yang cukup. Karena di sekitar curug belum terdapat banyak warung makanan atau minuman, kamu harus membawa persediaan sendiri untuk menghindari kelaparan atau kehausan.
  • Pastikan untuk membawa tas yang cukup besar untuk membawa semua peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.
  • Pakai pakaian yang nyaman dan aman. Saat melakukan perjalanan menuju Curug Jenggala, pastikan kamu memakai pakaian yang nyaman dan aman, terutama sepatu atau sandal yang bisa melindungi kaki dari jalan licin dan menanjak. Selain itu, kamu juga bisa membawa payung atau mantel untuk mengantisipasi cuaca yang berubah-ubah. Jangan lupa membawa pakaian cadangan dan handuk karena kamu pasti akan basah ketika bermain air di curug.
  • Waspada saat berjalan. Jalur menuju Curug Jenggala cukup menantang, jadi pastikan kamu selalu waspada saat berjalan. Terutama setelah hujan, jalur akan menjadi licin dan sangat berbahaya untuk dilalui. Pastikan kamu berjalan dengan hati-hati dan berpegangan pada benda-benda di sekitar jika diperlukan.
  • Bawa kamera yang bagus dan teman yang jago motret. Curug Jenggala adalah tempat yang sangat indah, jadi pastikan kamu membawa kamera yang bagus untuk mengabadikan momen-momen berharga selama perjalanan. Selain itu, bawa teman yang jago motret juga bisa membantu menghasilkan foto yang lebih baik dan keren.
  • Datanglah pada hari kerja atau di luar musim liburan agar tidak terlalu ramai, sehingga kamu bisa menikmati keindahan curug dengan lebih tenang.
  • Patuhi etika wisata. Selalu patuhi etika wisata saat berkunjung ke Curug Jenggala, seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak alam sekitar, dan menghargai keberadaan hewan dan tumbuhan di sekitar curug.
  • Perhatikan waktu, jangan sampai terlalu lama berada di curug sehingga kamu tidak pulang terlalu malam saat kondisi jalan sudah sangat gelap dan berbahaya.
Dengan memperhatikan tips-tips di atas, kamu dapat menjalani perjalanan menuju Curug Jenggala dengan aman dan nyaman serta menikmati keindahan alam yang menakjubkan.

Curug Jenggala adalah salah satu destinasi wisata baru yang menarik di kawasan Baturraden. Sebelumnya, wisatawan hanya mengenal Lokawisata Baturraden sebagai objek wisata utama di sana. Namun, sejak keberadaan Curug Jenggala, wisatawan semakin tertarik untuk berkunjung ke Baturraden dan menikmati keindahan alam yang luar biasa di sana.

Saya sendiri pernah mengunjungi Curug Jenggala pada bulan Maret 2018 lalu dan sangat terkesan dengan keindahan alam yang ditawarkan. Saat itu, saya menyaksikan sendiri keindahan air terjun yang mempesona dan pemandangan alam yang menakjubkan di sekitar curug.

Saya sangat merekomendasikan untuk mengunjungi Curug Jenggala dan merasakan sensasi menikmati keindahan alam yang masih alami di tengah kawasan Baturraden. Jangan lupa untuk membawa perbekalan yang cukup dan selalu berhati-hati saat berjalan menuju curug.

Terima kasih telah membaca artikel ini dan jangan lupa kunjungi Hexatography untuk melihat cerita foto dan pengalaman wisata lainnya. Salam.

Komentar

  1. Makasi infonya gan, Sangat bermanfaat 👍

    BalasHapus
  2. Wogh, baru tau ada Curug Jenggala di Baturraden.. Pernah beberapa kali ke Baturraden, tapi cuman ke Pancuran Pitu aja...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya gan, kalo ke Pancuran Pitu lewat Kalipagu bisa mampir juga ke Curug Jenggala

      Hapus

Posting Komentar

Foto saya
Rahman Hilmy
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
Seorang Mahasiswa PWK yang suka jalan-jalan dan mengabadikan tiap momen. Mau bikin blog tentang ilmu PWK tapi terlalu berat. Jadinya bikin blog ini buat ngeshare aktivitas jalan-jalan yang nyinggung dikit ke PWK

Sering Dilihat

Pengertian dan Sejarah Singkat Fotografi

Profil Desa Bade, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali

Pesona Waduk Klego yang Diminati Pemancing dan Wisatawan di Desa Bade, Boyolali

Pintu Air Putat, Pengendali Banjir di Kota Surakarta