Semilir Angin di Bukit Gadog, Sunyalangu, Karanglewas

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Panorama Bukit Gadog, Desa Sunyalangu, Karanglewas

"Pertemuan dan perpisahan, dimana awal akhirnya, dimana bedanya" merupakan penggalan lirik dari lagu "Doa Dalam Sunyi" milik Iwan Fals ft Sawung Jabo. Lagu tersebut mempertanyakan tentang konsep pertemuan dan perpisahan, di mana pada akhirnya akan menjadi awal dari sesuatu yang baru.


Kami telah berpisah sejak satu tahun lalu. Ada yang merantau dan ada juga yang tetap tinggal di kota kelahiran. Meskipun sudah berpisah, namun mereka masih berkomunikasi walaupun jarang bertatap muka.

Pada liburan semester, ketika kembali ke rumah, para sahabat memutuskan untuk bertemu dan menjelajahi alam tempat mereka berasal di Banyumas. Salah satu destinasi wisata yang dikunjungi adalah Bukit Gadog di Desa Sunyalangu, Karanglewas, Kabupaten Banyumas. Bukit Gadog menawarkan pemandangan yang indah dan menakjubkan, yang membuat perjalanan mereka semakin berkesan.

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Foto Bersama di Bukit Gadog. 11/37

Bukit Gadog


Setelah merencanakan perjalanan ke Bukit Gadog, kami memulai perjalanan dengan semangat tinggi. Mereka membawa persediaan yang cukup dan berbekal informasi dari Gmaps dan Instagram, serta bantuan dari orang yang tinggal di Karanglewas yang memberikan petunjuk arah menuju lokasi. Meskipun tempat ini belum pernah mereka kunjungi sebelumnya dan terdengar asing, namun para sahabat tak gentar menghadapi tantangan.

Sebelum berangkat, kami mengajak teman sekelas untuk ikut serta. Namun, karena beberapa alasan, hanya 11 orang yang bisa bergabung dalam perjalanan kali ini. Meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak, mereka tetap bersemangat untuk mengeksplorasi Bukit Gadog dan menikmati pemandangan yang menakjubkan di sana.

Lokasi Bukit Gadog 

Bukit Gadog terletak di Dusun / Grumbul Cibun, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, Banyumas secara administratif. Namun, akses ke lokasi lebih mudah lewat Kecamatan Kedungbanteng. Meskipun Bukit Gadog terletak sekitar 15 kilometer dari Purwokerto, tempat ini baru dirintis oleh masyarakat sekitar Dusun Cibun.


Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas-peta
Peta Wisata Bukit Gadog, Desa Sunyalangu, Karanglewas

Rute Menuju Bukit Gadog 

Untuk mencapai Bukit Gadog dari Alun-alun Purwokerto, terdapat rute yang dapat diikuti yang dimulai dari Alun-Alun Purwokerto menuju Barat, lalu melewati KODIM, persimpangan KA Stasiun, Lapangan PORKA ke Utara (Jl. KS. Tubun), melewati Desa Kebocoran, Kedungbanteng, Pasar Sinom belok kiri, Desa Dawuhan Kuloon, Baseh, Grumbul Rabuk, SMP N 4 Kedungbanteng belok kiri – Jembatan Gantung, Grumbul Cibun, dan akhirnya mencapai Bukit Gadog. Perjalanan menuju Bukit Gadog dapat ditempuh selama 30-45 menit dari Purwokerto.

Meskipun lokasi Bukit Gadog belum terlalu dikenal, namun pemandangan yang indah dan menakjubkan yang ditawarkan oleh tempat ini menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan yang ingin mengunjunginya. Untuk lebih jelasnya, sobat dapat melihat peta dari Google Maps di bawah ini


Perjalanan Menuju Lokasi

Setelah molor dua jam karena satu teman yang terlambat, kami akhirnya berangkat dari Pasir Kidul, Purwokerto Barat. Rute yang kami ambil melewati Pasar Sinom, dengan kondisi jalan yang masih datar dan mulus. Namun, saat memasuki Desa Dawuhan dan Baseh, jalanan mulai naik-turun dan berkelok-kelok, meskipun masih dalam kondisi baik dan tidak ada bolong-bolong. Meskipun waktu sudah siang, udara di sekitar masih terasa sejuk dan perjalanan disuguhi pemandangan indah yang menyejukkan mata, seperti pepohonan dan hamparan hijau perbukitan.

Setelah melewati pertigaan Grumbul Rabuk di Desa Baseh, kami melihat papan penunjuk Bukit Gadog yang menunjukkan jarak hanya tinggal 1 km lagi, meskipun setelah kami memeriksanya menggunakan Google Earth, sebenarnya jarak yang harus ditempuh masih 2,1 kilometer lagi.

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Papan Penunjuk Bukit Gadog

Di sinilah terlihat jelas perbedaan kondisi jalan yang tadinya aspal mulus menjadi tanah batuan yang tidak rata dengan kontur yang naik turun.

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Kondisi jalan menuju Bukit Gadog

Jembatan Gantung Kali Logawa 

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Jembatan Gantung penghubung Dusun Cibun, Karanglewas dengan Dusun Rabuk, Kedungbanteng

Kami akhirnya sampai di jembatan gantung yang menjadi akses satu-satunya untuk menuju Dusun Cibun. Meskipun sempit, jembatan ini kuat dan aman untuk dilewati. Terdapat tulisan peringatan yang menginformasikan bahwa hanya dua motor yang diperbolehkan melewati jembatan pada saat yang bersamaan. Kami bergantian menyeberangi jembatan ini dengan hati-hati agar tidak terjadi kecelakaan.

Sayangnya, jika menggunakan mobil tidak dapat digunakan untuk pergi ke Bukit Gadog dan harus diparkir di sekitar pertigaan yang tadi. Meskipun demikian, Ketika pulang, kami sempat berhenti sebentar untuk mengambil foto di Jembatan itu.

Dusun Cibun 

Setelah melewati jalan yang menanjak dengan perkerasannya menggunakan batu yang tidak rata, kami berusaha untuk menjaga agar motor tetap dalam kondisi prima. Jika tidak, bisa saja motor itu nggelundung ke bawah dan terjadi kecelakaan. Di belakang saya, teman-teman saya terlihat terkejut dan ada yang menjerit-jerit saat melihat atraksi saya menunggangi bukit ini.

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Citra Satelit Bukit Gadog di Dusun Cibun dan sekitarnya

Namun, suasana berubah ketika kami tiba di Dusun Cibun. Jalan yang tadinya tidak rata, kini kembali mulus dan beraspal. Di sini terdapat penunjuk arah menuju Bukit Gadog yang berada di sebelah kanan. Meskipun Dusun Cibun lebih mudah diakses dari Desa Baseh, Kedungbanteng secara geografis dan akses masuk, namun karena batas administratifnya di Sungai Logawa, maka Dusun Cibun masuk ke wilayah Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas.

Kami melanjutkan perjalanan menuju lokasi Bukit Gadog yang tidak terlalu jauh dari Dusun Cibun. Meskipun perjalanan sedikit berliku, kami tetap menikmati pemandangan alam yang indah di sekitar kami.

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Keadaan Dusun Cibun

Harga tiket Masuk ke Bukit Gadog

Kami merasa sangat senang karena tiket masuk ke Bukit Gadog sangat murah, hanya Rp 5000 per orang. Setelah membayar tiket, kami melanjutkan perjalanan dengan jarak yang tinggal 800 meter lagi. Namun, medan yang kami lalui tidak jauh berbeda dengan medan yang dilalui saat kami masuk ke Dusun Cibun. Jalan yang berbatu dan tidak rata membuat kami harus berpegangan erat pada stang motor. Terlebih lagi, suara omelan dari orang yang berada di belakang kami untuk berhati-hati membuat suasana menjadi tegang. Jalan yang sangat menanjak, membuat beberapa motor hampir tidak mampu menanjak sehingga knalpot mereka mengeluarkan asap. Meski demikian, kami tetap semangat dan terus melaju hingga sampai ke Bukit Gadog.

Sampai di Bukit Gadog 

Akhirnya perjalanan selesai, kami menuju tempat parkir di bukit gadok, tempat parkirnya lumayan luas. Namun tidak terlihat orang yang menjaga tempat parkirnya.

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Tempat parkir Bukit Gadog
Disini kami melihat banner obyek wisata lainnya yang dikelola KPH Banyumas timur. Salah satunya Curug Jenggala yang berada di Kalipagu, sobat bisa membaca pengalaman saya menjelajah tempat ini dengan membaca post Gemuruh Hati di Curug Jenggala.

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Banner Wisata KPH Banyumas Timur Wilayah Banyumas Cilacap

Fasilitas di Bukit Gadog 

Karena Bukit Gadog baru dirintis, maka fasilitasnya masih minim. Tidak terlihat ada penerangan di sekitar Bukit Gadog. Walaupun begitu, fasiitas seperti toilet dan warung ada di tempat ini. 

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Warung di Bukit Gadog

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Toilet di Bukit Gadog

Untuk menuju Bukit gadog, kami berjalan sejauh 400 meter dari parkiran. Jalannya masih tanah sehingga apabila habis hujan, jalannya licin dan harus berhati-hati. Ada jembatan kayu untuk menyeberangi sungai kecil 

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Jembatan sungai kecil

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Jalan menuju Bukit Gadog

Akhirnya perjalanan selesai. Kami sampai di pintu masuk Bukit Sejuta bintang, Bukit Gadog. Cewe-cewe berfoto sebentar disini 

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Foto bersama di depan pintu Bukit Gadog
Saat masuk Bukit Gadog, kami disambut oleh pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi. 

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Pohon pinus
Dibandingkan dengan Bukit Tranggulasih yang sudah terkenal, bukit gadog masih terdengar asing. namun panorama di Bukit Gadog tidak kalah indah dengan Bukit Tranggulasih 

Panorama Indah Bukit Gadog 


Bukit Gadog terletak pada ketinggian kurang lebih 500 meter diatas permukaan laut. Semilir angin berhembus ditempat ini, hawa sejuk dan kicauan burung terdengar di tengah-tengah pohon pinus. Disediakan berbagai fasilitas di sana dengan dekorasi yang unik seperti ayunan dan tempat duduk berbentuk segi enam.

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Tempat duduk

Rumah Pohon

Selain itu ada juga rumah pohon yang berkapasitas 2 orang 
Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Rumah pohon di Bukit Gadog. Abaikan yang di depan

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Rumah pohon dari bawah

Dari rumah pohon, terlihat jelas panorama di arah selatan. Sedangkan di timur dan utara agak tertutup oleh pohon pinus. Gunung Cendana dan Gunung Slamet dapat terlihat dari sini jika cuaca cerah.

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Panorama Bukit Gadog

Ada kesan tersendiri di Bukit Gadog, hamparan sawah yang diapit oleh dua bukit, serta pemandangan kota dibelakangnya membuat siapa pun ingin kembali berkunjung 

Purwokerto dari Bukit Gadog

Perkotaan Purwokerto terlihat jelas mengintip dari belakang bukit, sedangkan di belakangnya lagi ada pegunungan Serayu selatan. Jika Cuaca cukup cerah dan tidak berawan, Pulau Nusakambangan dapat terlihat. Tidak hanya di Bukit Gadog saja sih, tempat lain seperti Bukit Tranggulasih, Bukit Pandang Munggang, dan Lokawisata Baturraden juga tempat yang cocok untuk melihat Purwokerto.

Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Purwokerto dari Bukit Gadog

Spot Foto

Selain itu, yang menjadi ikon utama di Bukit Gadog adalah spot foto yang dibuat berbentuk hati. Sebagai orang yang instagramable, teman-teman bergantian untuk jepret di sini. 

Yang menjadi tanda tanya adalah apakah memang bentuk hati itu sengaja dipasang terbalik atau bagaimana? 

Ada pemandangan unik di pohon Pinus. Kata anak agroteknologi, pinus itu terkena penyakit sehinga daun-daunya mengumpul.
Hexatography-Semilir-Angin-Bukit Gadog-Sunyalangu-Karanglewas-Banyumas
Pohon Pinus yang terkena penyakit

Waktu kami lihat di instagram dengan #bukitgadog, di atas spot hati ada tulisan Bukit Gadog dari kayu. Namun ketika kami menjelajah kesana, tulisan itu tidak ada. 

Setelah puas berfoto jam menunjukan pukul tengah 2 dan belum sholat dhuhur, maka kami turun ke Dusun Cibun dan sholat di masjid disana. Setelah itu kami pun pulang dan perjalanan selesai. Perjalanan ini juga direkam dalam bentuk video yang dapat dilihat di akun instagram @rhnugroho



Tips Menjelajah Bukit Gadog: 

  • Jangan menggunakan mobil karena tidak bisa masuk ke dusun cibun.
  • Pastikan kondisi fisik dan kesehatan Anda dalam keadaan baik sebelum pergi ke Bukit Gadog, karena perjalanan menuju ke atas bukit cukup melelahkan.
  • Sebelum melakukan perjalanan, pastikan untuk memeriksa kendaraan yang akan digunakan untuk ke Bukit Gadog. Periksa kembali kondisi mesin, rem, lampu, dan lain-lain. Jangan lupa untuk membawa dokumen kendaraan seperti STNK dan SIM.
  • Jangan terlalu terburu-buru saat naik dan turun bukit. Lakukan perjalanan dengan hati-hati dan perlahan-lahan, karena jalan cukup terjal dan berbatu di beberapa tempat.
  • Kenali jadwal cuaca di daerah sekitar sebelum berkunjung, karena Bukit Gadog terletak di dataran tinggi dan kadang-kadang cuaca bisa berubah tiba-tiba.
  • Selalu bawa payung atau mantel di tas karena cuaca kadang berubah-ubah
  • Siap perbekalan, minimal bawa minum karena di Bukit Gadog warung masih sedikit.
  • Pastikan untuk membawa uang tunai yang cukup, karena ada beberapa tempat yang tidak menerima pembayaran non-tunai.
  • Gunakan sepatu atau sandal yang aman dan nyaman karena jalur tanah dan licin ketika habis hujan
  • Selalu patuhi aturan dan tata tertib yang ada di Bukit Gadog. Selalu ingat untuk membawa sampah kembali ke tempat sampah yang disediakan. Jangan membuang sampah sembarangan di lingkungan sekitar karena bisa merusak keindahan alam di Bukit Gadog.
  • Jangan lupa untuk menikmati pemandangan indah di Bukit Gadog dan jangan lupa untuk mengabadikan momen tersebut dengan kamera.
  • Bawa teman yang jago motret, karena kamera bagus sia-sia kalau ga ada yang bisa motret, hehe
  • Jangan lupa membawa baterai cadangan atau power bank, karena dilokasi Bukit Gadog cukup terpencil.
  • Pastikan untuk memperhatikan waktu kunjungan Anda ke Bukit Gadog. Jangan sampai Anda terlambat pulang dan harus melewati jalan yang cukup gelap dan terjal saat malam hari.

Semoga pengalaman kami di Bukit Gadog pada 12 Juli 2018 dapat membantu Anda merencanakan liburan yang tak terlupakan di Kabupaten Banyumas. Jangan ragu untuk mengeksplorasi keindahan alam di sana dan menikmati momen bersama orang-orang tercinta. Terima kasih telah membaca cerita kami, salam dari Hexatography.

Komentar

  1. Lokasinya enak nih buat cari inspirasi bikin desain twibbon, banner, cocard, kaos, jersey. Sama bisa buat ngelupain nilai C dari dosen killer. Oya gan, dari Bukit Gadog juga ada jalur ke Lolawisata Baturraden lho, monggoh min dijelaskan rutenya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap, tepat sekali. Semilir anginnya bikin pikiran tenang. Kalau mau langsung ke lokawisata Baturraden bisa lewat jalur Desa Windujaya Gan. Sebelum ke lokawisata juga banyak obyek wisata yang dilewati. Contohnya Bukit Tranggulasih, Curug Bayan, Curug Gede, Jalan ke Kalipagu, sama Bukit Pandang Munggang Gan

      Hapus
  2. wahhh mas bro keren juga pemandangan di bukitnya

    BalasHapus
  3. Mantap...
    kalau pengin sambil jalan-jalan kaki bisa coba tuh yang rute lewat hutan pinus... jadi gak lewat Cibun... capek sih tapi asli bagus dilihat...

    BalasHapus

Posting Komentar

Foto saya
Rahman Hilmy
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
Seorang Mahasiswa PWK yang suka jalan-jalan dan mengabadikan tiap momen. Mau bikin blog tentang ilmu PWK tapi terlalu berat. Jadinya bikin blog ini buat ngeshare aktivitas jalan-jalan yang nyinggung dikit ke PWK

Sering Dilihat

Pengertian dan Sejarah Singkat Fotografi

Profil Desa Bade, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali

Gemuruh Hati di Curug Jenggala, Kalipagu, Ketenger, Baturraden

Pesona Waduk Klego yang Diminati Pemancing dan Wisatawan di Desa Bade, Boyolali

Pintu Air Putat, Pengendali Banjir di Kota Surakarta